Wali Kota Palu Menghadiri Aksi Peduli Lingkungan Bersama Tim Perempuan Adipura Kota Palu.
Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menghadiri Aksi Peduli Lingkungan bersama Tim Perempuan Adipura pada Sabtu, 02 Juli 2022 di Kompleks Pertokoan Palu Plaza, Kota Palu.
Kegiatan yang diselenggarakan bersama Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) Emergency Unit (YEU) tersebut juga dihadiri Ketua TP-PKK Kota Palu, Diah Puspita, S.AP yang juga selaku Pembina Perempuan Adipura.
Aksi Peduli Lingkungan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia sekaligus sebagai upaya menuju Adipura tahun 2023.
Dalam arahannya, Wali Kota Hadi mengatakan sebagian orang menyampaikan bahwa Palu sudah mulai menunjukkan perubahannya dari sisi kebersihan.
Tentunya hal tersebut merupakan andil besar dari keseluruhan masyarakat yang tidak lepas dari keberadaan Tim Perempuan Adipura yang ada di kecamatan maupun kelurahan.
“Yang kemudian bersama-sama menjadi agen-agen perubahan yang mentransfer pemahaman dan keinginan kita bersama untuk membawa Kota Palu yang lebih baik dan lebih bersih,” katanya.
Menurut Wali Kota, apa yang dicapai hari ini masih membutuhkan perjuangan yang besar dari semua masyarakat untuk mencapai yang lebih.
Akan tetapi, Ia meyakini dengan kekompakkan, kebersamaan, maupun kesepahaman yang telah dibangun, maka apa yang ingin dituju akan tercapai.
“Kita berbeda itu biasa, Komiu (kamu, red) benci dengan saya, tidak suka dengan saya, itu biasa. Tapi jangan sampai komiu benci dengan kota ini. Jangan karena rasa bencinya komiu, sehingga menghalangi komiu untuk berbuat dan mendukung program pemerintah agar kota ini menjadi lebih baik. Jangan,” ungkapnya.
Kalau masyarakat tidak mau mendukung program pemerintah agar Kota Palu menjadi Kota yang bersih, katanya berarti sama saja memperlambat percepatan perubahan kota ini.
Ia mengatakan apapun sisi positif dari Pemerintah Kota Palu hari ini, mari didukung dan bergerak bersama.
Kalau kemudian pilihan politik berbeda, katanya itu biasa. Tidak perlu khawatir. Karena dirinya bukan orang yang ambisi untuk menjadi Wali Kota.
“Saya hanya ambisi untuk menjadi baik saya punya kota. Tidak perlu khawatir. Tapi waktu ini mari kita manfaatkan sebaik-baiknya. Mari kita bekerja baik untuk kita punya kota. Ada yang kurang dari Pemerintah, silahkan sampaikan dengan baik kepada Pemerintah,” lanjutnya.
Ia menekankan waktu sekarang ini adalah waktunya bersama-sama, karena Kota Palu ini bisa berubah cepat kalau Pemerintah dan masyarakatnya mau bersama-sama.
Kalau masyarakat tidak mau sama-sama, itu akan susah, karena Pemerintah itu memiliki keterbatasan dan kekurangan yang sangat besar.
“Saatnya kita bersama-sama. Tujuan kita sesungguhnya bukan mau mendapatkan Adipura tahun 2023, namun bagaimana kita kasih jadi kota ini menjadi kota yang tertib, bersih, nyaman, dan semuanya. Itulah saya punya keinginan. Waktu pasti berlalu. Tidak ada kepemimpinan yang tidak berakhir. Pasti berakhir,” katanya.
Wali Kota mengungkapkan rasa syukurnya dari jalan-jalan utama yang dipantau, perubahannya sudah cukup. Tinggal bagaimana lagi lingkungan-lingkungan di dalam masyarakat.
Oleh karena itu, Perempuan Adipura sangat dibutuhkan, dimulai dari masing-masing rumah.
Ia juga sudah menandatangani Surat Edaran dan sudah disampaikan kepada Camat serta Lurah untuk menjadikan kembali hari Sabtu sebagai Hari Bersih Kota Palu.
“Hari Bersih Kota Palu mari kita bergotong-royong, bersama-sama kita kasih bersih. Tidak minta repot-repot. Yang kita kasih bersih, rumah kita, pekarangan dalam rumah kita, depan rumah kita. Tidak yang lain,” katanya.
Wali Kota juga mengatakan pihaknya mendorong agar potensi-potensi penerimaan daerah bisa meningkat.
Ia mencontohkan seperti halnya di Kota Batam, dimana para pedagang semoainya menyumbangkan retribusi ke Pemerintah sebanyak Rp300 ribu perbulan.
“Bayangkan Rp300 ribu perbulan. Itu di Kota Batam. Kalau kita di Kota Palu belum. Kemudian parkir. Parkir di Batam alhamdulillah tercapai dengan baik. Tapi kita di Kota Palu, belum terkelola dengan baik. Secara internal Pemerintah kita juga mencari terus pola bagaimana supaya mengelola potensi yang ada. Agar kebutuhan kita masyarakat untuk mendorong perubahan besar bisa tercapai. Hal itu bisa tercapai kalau kemampuan kita cukup,” ungkapnya.
Karena banyaknya potensi-potensi yang belum terkelola dengan baik tersebut, katanya maka dibutuhkan penyadaran dari masyarakat, dibutuhkan pengertian dan kerjasama dari masyarakat.
Wali Kota menuntut para Camat dan Lurah untuk lebih agresif lagi dari kerja-kerjanya. “Tidak bisa kita ba kendor-kendor. Pokoknya ba gas full,” ungkapnya.
Perubahan di Kota Palu, katanya hanya dapat terjadi dengan cepat, kalau Pemerintah dan masyarakat mau bersama-sama bekerja.
Pemerintah Kota Palu juga dalam Peraturan Wali Kota Nomor 40 tahun 2021 sudah mengeluarkan peraturan untuk mendukung pengurangan penggunaan plastik.
“Hari ini berarti kita sosialisasi tentang pengurangan penggunaan plastik. Hanya memang terkadang kita mengeluarkan aturan, dan kita tidak follow-up lagi,” kata Wali Kota.
Dalam hal ini, Pemerintah Kota Palu akan melakukan operasi untuk memastikan bahwa Peraturan Wali Kota Nomor 40 Tahun 2021 itu, betul-betul berjalan dengan efektif.
“Saya berharap semangat kita, jangan sampai kendor. Kita jaga kita punya wilayah agar tetap rapi,” harapnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut yakni Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, S.Sos.,MM, dan pejabat lainnya.
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu