Wali Kota Lepas Calon Jamaah Haji Kloter Terakhir Asal Kota Palu
Pemkot Palu – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE secara resmi melepas 24 Calon Jamaah Haji Kloter terakhir asal Kota Palu Embarkasi Balikpapan, pada Jumat, 31 Mei 2024 di rumah jabatannya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hadianto menyatakan, ibadah Haji yang akan dijalani oleh jamaah ini merupakan nikmat yang begitu besar dari Allah SWT.
Menurut wali kota, untuk melaksanakan ibadah tersebut, tak jarang masyarakat harus menunggu hingga 12 tahun untuk mendapatkan giliran pergi ke tanah suci.
“Kita yang hari ini akan berangkat menunaikan Haji, merupakan hamba-hamba pilihan Allah SWT yang sudah ditetapkan menjadi tamu-Nya,” ujar wali kota.
Oleh karena itu, wali kota mengajak para Calon Jamaah Haji untuk bersyukur dengan meluruskan niat yang baik, sehingga Allah memberikan kemudahan, kekuatan, hingga kesehatan dalam melaksanakan ibadah Haji.
Wali kota mengatakan, meskipun ada jamaah yang sering melaksanakan ibadah Umroh, Haji memiliki rukun yang berbeda walaupun aktivitasnya hampir sama.
Perbedaan kedua ibadah tersebut terletak pada pelaksanaan Wukuf dan melempar Jumroh. Sehingga para jamaah diharapkan dapat mempersiapkan fisiknya dengan baik.
“Perjalanan ini tidak bisa kita anggap biasa. Haji dan Umroh, secara ma’rifat dan hakikatnya sangat berbeda. Haji ini adalah orang-orang pilihan. Olehnya, karena kita orang pilihan, maka kita harus mampu menjaga diri kita, jaga diri dengan baik. Jangan sampai tiba di sana, kita merasa paling mampu dan paling bisa,” ungkap wali kota.
Di akhir sambutannya, wali kota berpesan kepada para Calon Jamaah Haji asal Kota Palu, untuk saling menjaga antara satu dengan yang lainnya. Karena bisa jadi, jarak antara hotel dan Masjidil Haram itu jauh. Maka para jamaah akan menaiki bus.
Belum lagi, cuaca di tanah suci saat musim Haji seperti ini sangatlah panas. Jika diandaikan di Kota Palu satu orang itu dua matahari, maka di tanah suci, satu orang bisa sampai tujuh matahari.
Di samping itu, Wali Kota Hadianto juga berpesan agar identitas para jamaah Haji terus dikenakan, baik syal bahkan id card yang telah diberikan.
“Syal jangan dilepas ketika keluar. Kemudian id card, jangan dilepas ketika kemana-mana. Itu pengganti KTP,” pesan wali kota. (IIM)